Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Tengger Berangkat ke Bromo

Kompas.com - 24/08/2010, 16:07 WIB

JEMBER, KOMPAS.com--Sebagian besar masyarakat suku Tengger di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa, mulai berangkat ke Gunung Bromo (2392) untuk mengikuti upacara Yadnya Kasada Bromo yang digelar 25-26 Agustus 2010.

"Sebagian warga Tengger di Desa Argosari berangkat mulai hari ini untuk persiapan upacara Yadnya Kasada Bromo," kata Kepala Desa Argosari, M Martiam, di Lumajang.

Menurut dia, jumlah warga Tengger di Lumajang yang akan mengikuti upacara Yadnya Kasada Bromo mencapai seribu orang lebih, sebagian warga Tengger Lumajang berada di Desa Ranupani dan Argosari.

"Sebagian warga Tengger berjalan kaki dengan berkelompok menuju Gunung Bromo melalui Dusun Gedog di Desa Argosari, namun sebagian lagi menggunakan kendaraan bermotor melewati Desa Ranupani menuju ke Bromo," paparnya.

Ia mengemukakan, jumlah warga Tengger yang berjalan kaki menuju Bromo tiap tahun menurun karena sebagian besar warga Tengger lebih memilih menggunakan kendaraan bermotor untuk mengikuti upacara Kasada.

"Sebagian kecil suku Tengger yang memilih berjalan kaki menuju ke Gunung Bromo secara berkelompok, namun komunitas itu masih ada," katanya.

Ribuan warga Tengger di Lumajang, lanjut dia, membawa sesajen yang berisi hasil bumi mereka untuk upacara Yadnya Kasada Bromo.

"Sisa sesajen yang sudah diberi doa akan dibawa pulang oleh suku Tengger di Lumajang, selanjutnya akan diletakkan di sejumlah sumber mata air di Desa Argosari," paparnya.

Sisa sesajen yang dibawa dari upacara Kasada Bromo dipercaya membawa berkah untuk meningkatkan hasil panen suku Tengger di Lumajang.

"Sesajen yang diletakkan di sejumlah mata air dipercaya memberikan kemakmuran dan kesejahteraan suku Tengger di Lumajang," ucapnya.

Upacara Yadnya Kasada Bromo merupakan salah satu kegiatan untuk menyatukan suku Tengger di empat kabupaten yakni Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Pasuruan dan Malang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com